BERBAGAI ISTILAH DALAM DUNIA
PERFILEMAN
Amount:
akumulasi biaya kebutuhan produksi
Artificial
shot:
pengambilan gambar dengan lebih memperindah shoot sehigga lebih
bernuansa seni
Artificial
light:
cahaya hasil rekaan / buatan./ Termasuk sumber cahaya dari lampu.
Aviable
Light:
Cahaya yang berasal dari alam (nature). Termasuk cahaya matahari,
bulan, ataupun cahaya yang berasal dari api.
Actor/actress:
Sebutan untuk Pemeran pria atau wanita
Agent (Agent Model):
seseorang yang dipekerjakan oleh satu atau lebih talent agency atau
serikat pekerja untuk mewakili keanggotaan mereka dalam berbegosiasi kontrak
individual yang termasuk gaji, kondisi kerja, dan keuntungan khusus yangtidak
termasuk dalam standard guilds atau kontrak serikat kerja. Orang ini diharapkan
oleh para aktor/aktris untuk mencarikan mereka pekerjaan dan membangun karir
mereka.
Art Departement:
bagian artistic, bertanggung jawab terhadap perancang set film.
Seringkali bertanggung jawab untuk keseluruhan desain priduksi. Tugasnya
biasanya dilaksanakan dengan kerjasama yang erat dengan sutradara dan
cameraman.
Asst. Director:
seorang asisten sutradara film yang memperhatikan administrasi, hal
yang penting sehingga departemen produksi selalumengetahui perkembangan terbaru
proses pengambilan film. Ia bertanggung jawab akan kehadiran aktor/aktris pada
saat dan tempat yang tepat, dan juga untuk melaksanakan instruksi sutradara.
Asst. Cameraman:
Orang yang bertugas membantu cameraman untuk pengambilan gambar.
Asst. Lighting:
Orang yang membantu chef atau pimpinan divisi lighting dalam penataan
letak cahaya lampu.
Art Director:
pengarah artistik dari sebuah produksi.
Asisten Produser:
seorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya.
Back
light:
sebagai cahaya tambahan, tapi berguna untuk menciptakan suasana ruang
dibelakang adegan
Back light
shot:
pengambilan gambar dengan posisi kamera berhadapan frontal dengan
sumber cahaya didepannyasehingga memungkinkan terekamnya siluet
Big Close Up
(BCU):
pengambilan gambar dengan framing memusat pada salah satu bagian tubuh.
Bird Eye view:
seperti top angle akan tetapi lebih dramatis, seperti penglihata seekor
burung dari atas.
Blur :
efek hasil perekaman gambar sehingga tampak seperti tidak fokus dan
tampak buram.
Breakdown
budget:
biaya masing-masing kebutuhan produksi dari masing-masing departemen,
yang dirinci secara detail.
Budget
Produksi:
keseluruhan dana untuk produksi
B&W:
membuat visualisasi warna menjadi hitam putih
Call
sheet:
Lembaran catatan administrasi produksi berguna sebagai undangan atau
pengingat jadwal produksi yang akan dilaksanakan pada hari berikutnya, yang
diberikan kepada setiap kru pelaksana produksi dari sutradara hingga krun
pendukung produksi yang bekerja paling bawah.
Camera Angle:
teknis pengambilan gambar dari sudut pandang tertentu untuk
mengeksp[ose adegan
Camera
Report:
laporan pengiriman gambar dari departemen kamera yang nantinya berguna
dalam proses editing, dimana terdapat catatan pengambilan gambar lengkap dengan
status hasil gambar, not good atau ok atau mungkin sebagai choose.
Camera
roll:
jadwal operator kamera melakukan pengambilan gambar.
Cast
:
Pemeran
Casting:
step produksi yang dilakukan pada tahap praproduksi untuk memilih dan
mendapatkan pemeran karakter yang sesuai dengan tuntutan sekenario dan
sutradara.
Clapper board:
informasi mengebai scene, shot, dan tahe untuk mempermudahkan memilioh
nhasil terbaik pada proses editing.
Close Up (CU):
framing pengambilan gambar dimana kamera berada dekat atau terlihat
dekat dengan subjek sehingga gambar yang dihasilkan atau gambar subjek memenuhi
bruang frame
Code
in:
tanda angka dalam detik sebagai informasi awal waktu dimulainya
pengambilan gambar yang tertera pada LCD kamera atau monitor.
Code
out:
Tanda angka dalam detik sebagai informasi akhir waktu pengambilan
gambar yang tertera pada LCD kamera atau monitor.
Contact Person Lokasi:
Nomor telfon yang bisa dihubungi oleh setiap pelaksana produksi
(biasanya nomor telfon manager produksi atau line produser lainnya
Costume:
Baju atau atribut yang biasanya dipakai oleh cast
Crane:
gerakan meninggi atau merendah dari dasar pijakan objek.
Crew
Call:
jadwal pemanggilan crew produksi
Curiosity:
antisipasi dugaan dari penonton yang bisa memancing rasa penasaran atas
sebuah adegan.
Colour Temperature:
apabila tombol AWB (Automatic White Balance) atau menggunakan sistem
auto white balance maka akan tampil dan terbaca temperatur derajat kelvin (Ko).
Tampilan derajat (Ko) seperti kebiruan, kemerahan, cahaya kurang atau
berlebihan.
Cut In, Insert:
suatu shot yang disisipkan pada shot utama (master shot) dengan maksud
untuk menunjukkan detil.
Cut Away, Intercut, Reaction Shot:
shot action yang diambil pada saat yang sama sebagai reaksi dari
shot utama
Cut On Direction:
suatu sambungan shot dimana shot pertama dipertunjukkan suatu obyek
yang bergerak menuju ke suatu arah, shot berikutnya obyek lain yang mengikuti
arah gerakan shot pertama
Cut On Movement:
sambungan shot dari suatu obyek yang bergerak ke arah yang sama, dengan
latar belakang yang berbeda
Cut Rhime:
pergantian shot atau adegan dengan loncatan ruang dan waktu pada
kejadian yang (hampir) sama dalam suasana yang berbeda.
CRAB:
gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan
subyek yang sedang bergerak. Crab Left: bergerak ke kiri. Crab
Right: bergerak ke kanan.
CRANE:
gerakan kamera diatas katrol naik atau turun.
CAMERA PERSON:
orang yang mampu menggunakan kamera, memiliki pengalaman syuting untuk
film dan mengerti cara pengambilan gambar yang bagus.
Camera Departement:
bertanggung jawab untuk memperoleh dan merawat semua peralatan kamera
yang dibutuhkan untuk memfilmkan sebuah motion picture. Juga bertanggung jawab
untuk penanganan film, pengisian film, dan berhubungan dengan laboratorium
pemrosesan.
Cinematographer (Sinematografer):
penata Fotografi yaitu orang yang melaksanakan aspek teknis dari
pencahayaan dan fotografi adegan. Sinematografer yang kreatif juga akan
membantu sutradara dalam memilih sudut, penyusunan, dan rasa dari pencahayaan
dan kamera.
Costume Designer:
orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara sementara
maupun permanen untuk sebuah film.
Daily Production report
:
laporan produksi harian, berisi
rencana produksi dan laporan pelaksanaan sesuai kondisi lapangan
Date of Production:
tanggal pelaksanaan produksi
Day:
hari produksi dilaksanakan, atau
juga hari kebeberapa dalam pelaksanaan produksi
Day/Night:
keterangan waktu pada script
sebagai blue print mengenai waktu pelaksanaan produksi
Description:
gambar adegan alur peristiwa yang
telah dituliskan pada script.
Director’s
Treatment:
konsep visualisasi cerita sebagai
hasil penerjemahan sutradara atas sekenaro yang dipelajari.
Dolly:
alat yang digunakan untuk
mendukung kamera saat pengambilan gambar yang kurang dinamis bila hanya mengandalkan
tripod atau handheld operator kamera
Door Frame
shot:
merupakan cara pengambilan gambar
untuk mendapatkan footage.
Dramatik:
unsur karya film yang bisa membuat penonton selalu merasa ingin
mengikuti cerita film itu hingga akhir
DOLLY/TRACK:
gerakan kamera di atas tripod atau dolly mendekati atau menjauhi
subyek. Dolly In: mendekati subyek. Dolly Out: menjauhi
subyek.
Dialogue Coach/Dialogue Director:
orang dalam set yang bertanggung jawab membantu para aktor/aktris dalam
mempelajari kalimat mereka selama pembuatan film. Mungkin juga membantu
pengaturan dialog saja.
Dress The Set :
Perintah untuk menempatkan banyak benda (misal lampu, asbak, bunga, atau
lukisan) di set untuk memunculkan realitas.
Drift :
Ketika seorang aktor/aktris hampir tidak disadari bergerak keluar dari
posisinya. Dapat juga berupa petunjuk untuk menghilang dengan suatu cara
tertentu, dengan arti melakukan perlahan dan bertahap.
Dual Role :
Pemutaran lebih dari satu bagian peran seorang aktor/aktris dalam sebuah
film yang sama.
Dubbing :
Perekaman suara manusia secara sinkron dengan gambar film. Suaranya mungkin
atau mungkin tidak berasal dari aktor/aktris yang sesungguhnya serta bisa juga
bahasa yang digunakan ketika film tersebut dibuat.
Dubbing biasanya diselesaikan dengan menggunakan Film Loops – bagian pendek
dari sebuah gambar beserta dialognya dalam bentuk married print. Aktor/aktris
menggunakan gambar dan soundtrack playback sebagai panduan untuk mensinkronkan
gerakan bibir dalam gambar dengan perekaman suara terbaru. Umumnya digunakan
untuk memperbaiki perekaman asli yang buruk., performa artistik yang tidak
dapat diterima atau kemungkinan kesalahan dalam dialognya. Juga digunakan untuk
perekaman lagu dan versi bahasa lain setelah proses pemfilman.
Dulling Spray :
Sebuah penyemprot aerosol yang menyisakan lapisan yang tidak mengkilat pada
permukaan apapun dan tidak mengakibatkan penyilauan pada lensa kamera.
Durasi :
Waktu yang diberikan atau dijalankan
Dimmer :
Digunakan untuk mengontrol naik turunnya intensitas cahaya
Dissolve :
Teknik penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi kamera
Depth of Field :
Area dimana seluruh obyek yang duterima oleh lensa dan kamera
muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh
jarak antara obyek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop
Dramatic Emotion :
Emosi gambar secara dramatis
Editing :
Proses pemotongan gambar
Editor :
Sebutan bagi seseorang yang berprofesi sebagai ahli pemotongan
gambar video dan audio.
Editorial Departement :
Divisi dimana semua potongan film yang telah dihasilkan digabungkan
sehingga membentuk urutan yang koheren, kadang dengan bantuan asisten sutradara
atau produser.
Electric Departement :
Bertanggung jawab terhadap penjagaan dan penyediaan segala alat elektrik.
(misalnya: lampu, kabel, dan lain sebagainya) untuk kebutuhan film.
Electrician :
Orang yang bertanggung jawab terhadap penempatan dan penyesuaian cahaya serta
menyediakan listrik sesuai kebutuhan tiap alat.
Exclusive Contract :
Kontrak yang menyatakan bahwa seseorang dapat bekerja hanya untuk orang
atau perusahaan tertentu yang mengontraknya.
Exhibitor :
– Orang atau perusahaan yang memiliki bioskop atau drive-in atau rantai
lain yang memungkinkan ditontonnya sebuah film.
– Teater atau drive-in yang mempertunjukkan sebuah film.
Exposed :
Bahan baku film yang telah dipakai untuk merekam gambar. Kata “exposed”
wajib dicantumkan pada setiap can film yang telah dipakai.
Ext. :
Eksterior. Bagian manapun dari film yang direkam di luar ruangan; jalanan
kota, stadium, gurun, hutan, atau puncak gunung, beberapa lokasi dapat dibuat
ulang di sounstage studio namun tetap dinamakan eksterior dalam naskah.
Extra :
Orang yang dipekerjakan sebagai pemain latar, misalnya sebagai salah satu
orang dalam kerumunan dalam adegan di jalan.
Engineering :
Sebutan dalam pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah
teknis penyiaran
Establish Shot :
Gambar yang natural dan wajar
Extreme Close Up :
Pengambilan gambar dari jarak dekat
Extras /
Atmosphere:
crowd atau orang – orang yang
berfungsi sebagai pendukung suasana
Est. Production
Time:
estimasi / perkiraan waktu total
produksi untuk pengambilan gambar
Est. Set up:
Estimasi / perkiraan jumlah sudut
pengambilan gambar yang dibutuhkan pada sebuah adegan
Extreme Long Shot (ELS):
subjek tampak sangat jauh sehingga
membuatnya tampak dari kejauhan.
Eye Level:
pengambilan gambar dengan
ketinggian relatif sedang, kurang lebih sejajar dengan tinggi badan kita.
ENG (Electronic News Gathering) – Produksi Berita Elektronik
Proses rekaman video jenis berita dengan menggunakan peralatan yang
mudah dibawa (portable) misalnya kamera VCR portable dan 1 mikrofon, dengan
crew seorang juru kamera disertai seorang sutradara yang sekaligus merangkap
sebagai reporter.
EFP (Electronic Field Production) – Produksi Lapangan Elektronik
Sama dengan ENG, hanya jenis program yang diproduksi adalah dokumenter,
sinetron (film style)
EDITOR:
orang yang mengedit video hasil rekaman, pengaturan tata suara seperti
musik, SFx (Sound Effect) dan BGM (Background Music) agar dapat enak
dilihat. Tugas Penyunting Gambar (editor) :
Menerima film atau gambar-gambar dan rekaman kejadian shooting dari
bagian produksi di lokasi
shooting;
Mencermati gambar-gambar bersama produser dan sutradara
Mendigitalisasi gambar ke dalam hard-disk
Menentukan shot-shot yang dipotong dan disimpan
Mengurutkan shot ke dalam draft edit
Mixing musik, soun effect, narasi ke dalam cutting akhir
Mengedit film sesuai dengan durasi waktu yang ditetapkan
Menjamin bahwa gambar-gambar yang dipilih dapat lulus sensor.
Electric Departement:
divisi yang bertanggung jawab terhadap penjagaan dan penyediaan segala
alat elektrik. (misalnya: lampu, kabel, dan lain sebagainya) untuk kebutuhan
film.
Engineering:
sebutan dalam pengerjaan dan pembagian kerja teknis penyiaran.
Fading:
digunakan untuk menyebut tampilan
gambar yang muncul. Fade in = muncul, fade out = menghilang
Fill Light:
cahaya tambahan yang berguna untuk
mengisi bagian yang gelap
First Take:
waktu pengambilan gambar pertama
kalui disesuaikan dengan jadwal.
Floor plan:
panduan atau patokan bloking
perangkat kamera, tata cahaya, settiong, artis, dan para pendukung produksi
lain di lapangan. Floor plan seperti peta lapangan produksi dari atas
Framing:
memberi margin atau batasan area seting
yang masuk dan tertangkap oleh lensa kamera saat perekaman gambar.
Frog Eye Level:
pengambilan gambar kurang lebih
kamera terletak di bawah paha.
Full Shot (FS):
pengambilan gambar dilakukan pada
subjek secara utuh dari kepala hingga kaki
Following:
hampir sama dengan tracking, tapi
npergerakan kamera followimh lebih moveable, kamera bergerak lebih aktif
mengikuti kemana perginya talent.
Footage:
sekumpulan hasil pengambilan
gambar yang mungkin bisa dilakukan sebagai stock shot pada proses editing.
Footage bukan gambar adegan utama, tetapi bisa di letakan sebagai gambar
pendukung
Film Loader:
pengisi Film. Anggota tim kamera kadang adalah asisten kameramen yang
mengisi film yang belum diekspose ke dalam magazine dan mengeluarkan film yang
telah diekspose.
Floor Director:
seseorang yang bertanggungjawab membantu mengkomunikasikan keinginan
sutradara dari master control ke studio produksi.
Filter:
suatu alat dalam kamera yang tugasnya menyesuaikan kondisi cahaya luar
atau dalam, agar antara perbedaan cahaya kuat dengan cahaya yang lemah bisa
diseimbangkan (balance).
Kamera mempunyai 4 macam filter, yaitu 1, 2, 3, 4. Filter 1 untuk
cahaya yang mengunakan Artificial Light (tungsteen) biasanya dalam ruangan (in
door) dan 2, 3, 4 utnuk intensitas cahaya luar ruangan/sinar matahari (out
door).
FRAME:
keterbatasan cara memandang yang sifatnya fatamorgana. Dalam kaitan ini
pengganti dari fungsi mata manusia adalah Kamera. Benda ini mempunyai daya
tangkap cahaya yang terbatas karena tergantung ukuran lensanya kamera itu
sendiri. Besaran daya tangkap lensa kamera itulah yang disebut dengan FRAME
dengan kata lain disebut Bingkai.
Frame dibatasi dengan ukuran tertentu misalnya saja ukuran pesawat
televisi adalah 3:4. Berapa pun besarnya pesawat televisi tetap saja 3 banding
4 (3:4). Karena bentuknya hampir mendekati bentuk dengan persegi empat. Oleh
karena itu dalam pembuatan gambar atau penuangan dalam frame harus diletakkan
persis ditengah frame secara simetris.
Ditengah frame tempat sasaran gambar diletakkan/dituangkan disebut
dengan Point of Interest (POI). Tetapi dalam stasiun televisi tetangga sebut
saja Malaysia, Singapore, Philipina merka mengatakan dengan istilah Point Of
View (POV).
FAULT FRAME:
kesalahan dalam frame tapi bukan berarti suatu harga mati karena bisa
saja kameraman suatu saat yang meliput event secara tiba tiba (tidak terencana)
sehingga tidak dapat memikirkan point of interest, yang pentingdia pikirkan
adalah bagaiman mendapatkan gambar apapun hasilnya, tetap saja dapat diterima
semua pihak.
Kesalahan dalam frame yang dimaksudkan adalah pembuatan gambar yang
terencana namun kameraman tidak mengindahkan atau melalaikan norma norma
framing alhasil gambar yang dibuat kelihatan tidak bagus, mungkin
terpotong,mungkin terlihat seperti tenggelam dan lain sebagainya.
Fade Out,
Fade In :
Efek berupa gamabr yang perlahan hilang dan menjadi gelap (fade out) atau
gambar yang muncul dari kegelapan (fade in). Digunakan untuk menekankan
berlalunya waktu atau akhir dari adegan atau cerita.
False Move :
Gerakan yang tidak terencana oleh aktor/aktris sebelum melakukan gerakan
yang telah direncanakan. False Move yang dilakukan aktor dapat memunculkan
masalah dengan mengatur Dolly Grip untuk bergerak bersama dolly dan kamera
karena ia berpikir bahwa gerakan aktor adalah isyarat untuk menggerakan kamera.
Fast Motion
:
Melakukan pemfilman dengan kecepatan dibawah standar kemudian
memproyeksikan dengan kecepatan standar untuk membuat tindakan terlihat lebih
cepat dari normal. Juga menciptakan efek masa lalu dan film bisu.
Feature Part
:
Peran yang tidak terlalu penting untuk seorang bintang, tapi cukup besar
untuk memunculkan perhatian khusus. Biasanya dilakukan oleh aktor/aktris yang
telah dikenal baik oleh penonton. Saat ini lebih dikenal dengan Cameo.
Fifty-fifty :
Biasanya sudut kamera atau pengambilan gamabr ketika dua orang aktor/aktris
saling berhadapan, berbagi lensa dengan adil. Juga disebut sebagai a two shot
atau a two.
Fill Light
Set pencahayaan umum yang digunakan untuk memperhalus kontras dari key
lighting.
Film :
Media untuk merekam gambar yang menggunakan selluloid sebagai bahan
dasarnya. Memiliki berbagai macam ukuran lebar pita seperti 16mm dan 35mm.
Film Clip
Bagian pendek dari sebuah film.
Film Loader
Pengisi Film. Anggota tim kamera kadang adalah asisten kameramen yang
mengisi film yang belum diekspose ke dalam magazine dan mengeluarkan film yang
telah diekspose ke dalam can.
First Run
Pertama kali sebuah film dilepas ke bioskop untuk ditonton. Saat ini lebih
dikenal dengan premiere.
Fishpole
Boom
Sebuah tiang ringan yang dapat digenggam dan dapat dipindahkan untuk
digunakan meletakkan mikrofon di lokasi yang sulit selama pemfilman.
Flag
Miniatur Gobo dari kayu lapis atau kain pada bingkai metal yang diletakkan
pada century stand.
Flare
Ketika suatu obyek atau cahaya dari set memantulkan cahaya yang tidak
diinginkan scara langsung
pada lensa.
Flashback
Bagian dari cerita film yang mengisahkan waktu periode awal, tergantung
dari cerita.
Flub
Ketika aktor/aktris melakukan kesalahan dalam pengucapan dialog – flubbed
his line
Fluid Head
Landasan pada tripod kamera yang memberikan gerakan halus untuk kamera
melalui penggunaan flywheel yang diletakkan dalam wadah berisi minyak dalam
landasan itu sendiri.
Focus
Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati obyek
aslinya
Fog Maker
Menggunakan cairan khusus sehingga fog maker dapat memunculkan efek kabut,
asap, efek kabur (blur), dan kelembaban. Dengan menggunakan cairan jenis lain
maka dapat digunakan untuk menghilangkan kabur yang tidak diinginkan. Alat ini
dapat berukuran kecil, mesin yang dapat digenggam atau mesin besar yang
diletakkan di kereta.
Follow Focus
Perubahan fokus kamera selama adegan untuk mempertahankan fokus pada
aktor/aktris yang bergerak mendekati atau menjahui kamera. Biasanya menjadi
tugas first assistant cameraman.
Follow Shots
Pengambilan gambar dengan kamera bergerak memutar untuk mengikuti
pergerakan pemeran dalam adegan.
Final
Editing
Proses pemotongan gambar secara menyeluruh
Floor
Director
Seseorang yang bertanggungjawab membantu mengkomunikasikan
keinginan sutradara dari master control ke studio produksi
Footage
Gambar-gambar yang tersedia dan dapat digunakan
Footage
Counter
Alat penghitung yang berada pada kamera untuk tetap dapat mengikuti jumlah
film yang telah diekspose.
Four Walled
Set
Sebuah set yang memiliki 4 dinding bukan 3 seperti biasanya. Keempat
dinding menutup area aksi secara sempurna namun mungkin dapat dipindahkan untuk
memungkinkan pergerakan cahaya dan kamera selama melakukan pengambilan gambar.
Frame
* Suatu gambar dari banyak gambar pada gulungan film yang telah diekspose,
ukuran frame bervariasi sesuai format yang akan diambil gambarnya.
* Menyesuaikan kamera dan lensa sehingga gambar yang akan diambil memiliki
batasan yang diinginkan.
Frame per
Second (fps)
Sebuah film 35mm berputar dalam kamera dengan kecepatan normal menghasilkan
24 frame perdetiknya sehingga bila banyak frame yang diputar tiap detiknya aksi
dari subyek akan diperlambat ketika diproyeksikan dalam kecepatan normal. Bila
lebih sedikit dari 24 frame yang diputar maka aksi tampat dipercepat bila
diproyeksikan dengan kecepatan normal.
Freelancer
Orang yang tidak terikat kontrak dengan produser atau perusahaan manapun
Garis
imajiner
garis khayal pengambilan gambar
sebagai batas gerak pandang kamera untuk menjaga konsistensi posisi objek antar
frame.
Genset
perangkat sumber listrik yang
digunakan sebagai power input utama dalam produksi film.
Group Shot
pengambilan gambar dengan
mengambil gambar lebih dari dua objek.
Gaffer
pemimpin electrician yang bertanggung jawab di bawah Director of
Photography mengenai pencahayaan set. berbagai bentuk dan ukuran.
Green
Departement
divisi yang bertanggungjawab untuk menyediakan pepohonan, semak, bunga,
rumput, dan benda-benda hidup lainnya baik yang asli maupun buatan.
Handheld:
Mengambil gambar dengan hanya
menggunakan tangan sebagai alat penyangga, tidak memakai alat tambahamn
lainnya.
Head Room
ruang jeda semu yang berada
diantara kepala artis dan frame kamera.
High
Angle:
merekam gambar dari sudut atas
objek sehingga objek terlihat terekspose dari bagian atas.
Hunting
Lokasi:
mencari lokasi sesuai dengan
tuntutan skenario
Hairdresser:
spesialis penata rambut untuk film. Seorang hairdresser mungkin bekerja
dengan penata rambut laki-laki maupun perempuan.
Hairdresser Departement:
bertanggungjawab atas kebutuhan rambut asli maupun wig untuk para aktor
dan aktris.
INT /
EXT:
keterangan tempat sebagai setting
cerita dalam sekenario untuk pengelompokan ruang interior dan eksterior
Infotainment:
informasi dan entertainment yang sebenarnya merupakan magazine
show. Kalau dilihat dari ciri berita keras, maka beberapa item infotainment
dapat dimasukkan pada program berita keras reguler. Dengan durasi per item
tentunya singkat. Akan tetapi apabila akan dibahas lengkap dan detail maka
dengan magazine show (infotainment) lebih tepat karena tidak terbatas waktu. Di
mana stasiun televisi di Indonesia sebagian besar menayangkan infotainment
menonjolkan hiburan yang bersifat feature atau investigasi report. Sehingga
sumbernya yang berasal dari berita keras reguler, biasanya telah muncul
terlebih dahulu.
Jimmy
jip:
piranti pendukung kamera yang digunakan dalam pengambilan gambar yang
memungkinkan kamera bergerak lebih dinamis untuk menjangkau area yang sulit
dilakukan oleh operator kamera seperti tuntutan sutradara.
JEDAH:
suatu ruang kosong dalam frame televisi atau kamera yang sengaja dibuat
oleh kamerawan untuk memberikan makna gambar itu sendiri.
Jedah yang berada diatas kepala disebut Head Room
Jedah yang adanya depan hidung/muka disebut Nose Room
Jedah yang adanya dikepala belakang disebut Back Room
Jump Cut:
suatu pergantian shot dimana kesinambungan waktunya terputus
karena loncatan dari satu shot ke shot berikutnya yang berbeda waktunya.
Karakter:
tokoh yang melakukan dialog dalam
suatu adegan
Key Light:
cahaya utama yang berfungsi
sebagai penerangan pokok atau utama dalam frame tangkapan kamera.
Komposisi
Framing:
mendapatkan hasil perekaman objek
yang tidak asal rekam saja, dan mengupayakan wujud visual film agar tidak
terkesan monoton sehingga enak dilihat.
KZ.
No:
penomoran kaset atau bahan baku
produksi dengan maksud memudahkan proses editing dan pemilihan hasil gambar.
Location on script:
lokasi yang digambarkan dalam sekenario sebagai setting cerita
Location to
Shoot:
lokasi yang dipilih sutradara
uintuk mengeksekusi adegan sebagai penerjemah lokasi yang digambarkan
sekenariop
Logging:
proses editor memotong gambar,
mencatat waktu pengambilan gambar, dan memilih shot – shot yang ada yang
disesuaikan dengan ka,era report.
Logistic:
segala kebutuhan dalam produksi
film / kebutuhan konsumsi pelaksanaan produksi.
Long shot
(LS):
framing diantara MLS dan ELS.
Dengan kata lain ruang pandangnya lebih lebar dari MLS dan lebih sempit
dibandingkan ELS
Low
Angle:
Pengambilan gambar dari sudut
bawah
Live:
program disiarkan secara langsung,
tahap produksi merupakan tahap akhir dalam proses. Kebanyakan program-program
berita, olah raga, upacara kenegaraan disiarkan secara langsung
Live on Tape:
produksi berlangsung terus tanpa terhenti, sampai akhir program,
editing hanya dalam hal-hal khusus (insert editing). Direkam per bagian
(segment) Direkam dengan single camera – single VCR (film style). Direkam
dengan multi camera – multi VCR
Live on Cam:
format berita TV yang disiarkan langsung dari lapangan atau lokasi
peliputan. Sebelum reporter di lapangan menyampaikan laporan, presenter lebih
dulu membacakan lead in dan kemudian ia memanggil reporter, di lapangan untuk
menyampaikan hasil liputannya secara lengkap. Laporan ini juga bisa disisipi
gambar yang relevan. Karena siaran langsung memerlukan biaya telekomunikasi
yang mahal, tidak semua berita perlu disiarkan secara langsung. Format ini
dipilih jika nilai beritanya amat penting, luar biasa, dan peristiwanya masih
berlangsung. Jika peristiwanya sudah berlangsung, perlu ada bukti-bukti yang
ditunjukkan langsung kepada pemirsa. Durasinya disesuaikan dengan kebutuhan.
Live on TAPE (LOT):
format berita TV yang direkam secara langsung di tempat kejadian,
namun siarannya ditunda (delay). Jadi, reporter merekam dan menyusun
laporannya di tempat peliputan, dan penyiarannya baru dilakukan
kemudian. Format berita ini dipilih untuk menunjukkan bahwa reporter
hadir di tempat peristiwa. Namun, siaran tak bisa dilakukan secara langsung
karena pertimbangan teknis dan biaya. Meski siarannya ditunda, aktualitas
tetap harus terjaga. Durasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan, namun biasanya
lebih singkat dari format Live on Cam.
Live by Phone:
format berita TV yang disiarkan secara langsung dari tempat
peristiwa dengan menggunakan telepon ke studio. Lead in berita dibacakan
presenter, dan kemudian ia memanggil reporter yang ada di lapangan untuk
menyampaikan laporannya. Wajah reporter dan peta lokasi peristiwa biasanya
dimunculkan dalam bentuk grafis. Jika tersedia, bisa juga disisipkan gambar
peristiwa sebelumnya.
Make-up / Hair
do:
tata rias serta tata rambut untuk artis disesuaikan dengan tuntutan
sekenario dan sutradara.
Medium Close UP (MCU)
:
pengambilan gambar dengan komposisi framing sunjek nterlihat lebih jauh
dari close up, tetapi lebih dekat dari medium shot.
Medium Full Shot/knee shot
:
memberi batasan framing tokoh
sampai kira-kira ¾ ukuran tubuh.
Medium Long Shot (MLS) :
framing kamera mengikutsertakan setting sebagai pendukung suasana,
diperlukan karena ada kesinambungan cerita dan aksi tokoh dengan seting
tersebut
Medium Shot
(MS):
merekam gambar subjek kurang lebih
setengah badan.
Mozaic:
Memberikan efek gambar terpisah terbentuk dengan warnanya sehingga
visualisasinya tidak begitu jelas ; cenderung mengunci warna / mengotakkan
sehingga yang tampak hanya pergerakan gambarnya saja.
Make-Up Departement:
bagian yang bertanggung jawab terhadap penampilan aktor/aktris agar
sesuai dengan kebutuhan skenario pada saat syuting.
Music Departement:
divisi yang bertanggungjawab dalam pengaturan atau menyediakan musik
yang akan digunakan dalam film.
Magazine Show:
sebuah program yang bisa bersifat “timeless” atau “actual” yang
disajikan dengan menggunakan format majalah dengan rubrika-sinya. Ibarat
majalah, maka Magazine Show diproduksi sesuai dengan target penontonnya
sehingga desain produksi, script, host hingga editing style se-suai dengan
nafas Magazine itu sendiri.
MCR (Multi Camera Remote):
produksi lapangan dengan mempergunakan kamera lebih dari 1, dengan
switcher, beberapa monitor, sound audio sistem. Produksi yang direkam adalah
sinetron, musik, olahraga, dsb.
Negatif
Art:
untuk membuat hasil visualisasi gambar yang seakan bertantangan dengan
warna aslinya
NATURAL JOINT:
teknik untuk peliputan pada “ORANG“ sebagai sasaran obyek/subyek
ada ketentuan ketentuan yang harus diperhatikan karena pada saat ini kebanyakan
para calon kamerawan (pemula) melalaikan aturan aturan pengambilan
gambar/visual sehingga pada saat di preview hasilnya mengecewa-kan. Natural
joint pada dasarnya yang pokok pada anatomi tubuh orang dan menghasilkan shot
size.
Neutral Density (ND):
gunanya untuk merekam sinar yang sangat kuat. Misalnya: bila akan mulai
shoot, matahari langsung harus menggunakan filter 4¼ ND akan mendapat hasil
gambar matahari yang utuh atau bila melaku-kan shooting di atas laut, atau
mungkin di atas bukit atau gunung, maka harus menggunakan juga filter 4¼ ND, sehingga
menghasilkan gambar yang terlihat kontras antara langit dan daratan. Bila tidak
menggunakan filter ND gambar akan terlihat seperti berkabut atau foggy.
Natsound (natural sound):
suara lingkungan) yang terekam dalam gambar bisa dihilangkan. Tetapi,
biasanya natsound tetap dipertahankan, untuk membangun suasana dari peristiwa
yang diberitakan.
OK /
NG:
keterangan pada kamera report
sebagai status pengambilan ggambar not good / OK sehingga bisa dipilih oleh editor
.
Old Movie:
memberikan efek sinema, warna
cenderung kuning kecoklatab hampir seperti sepia
One
Shot:
pengambilan gambar dengan satu
objek saja.
Over
Shoulder:
mengambil adegan dialog dari sudut
belakang / punggung bahu salah satu subjek sinematik
Panning:
pergerakan
kamera dari kiri kekanan atau sebaliknya
Parenthetical:
keterangan aksi
nyang ditulis dalam sekenario dan harus dilaksanakan oleh pelaku karakter
ketika dia mengucapkan dialog
Pastel:
mengoreksi warna
gambar menjadi lebih soft.
Person
:
setiap kru
pelaksana yang terlibat
Plot
:
sebab-akibat
yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide
dasar.
Premiere:
penyangan
perdana karya film kepada seluruh pendukung produksi sebelum dipertontonkan
kepada khalayak umum
Production
budget:
kebutuhan dana
yang diperlukan untuk proses produksi hingga selesainya sebuah karya film
Production Company:
perusahaan atau
komunitas yang memproduksi karya film tersebut
Production
Notes:
catatan produksi
yang perlu diperhatikan agar bisa dievaluasi / diwaspadai dalam pelaksanaanya
dilapangan
Production preparing:
proses persiapan
produksi agar tidak terjadi kendala saat shootng sudah dimulai atau peranti
produksi lain tertingal atau terlupa sehingga mengacaukan produksi
Production
Property:
segala barang
dan perangkat kerja untuk keperluan produksi pembuatan film.
Project
Duration:
durasi yang
direncanakan untuk sebuah karya film
Project
title:
nama proyek yang
sedang diproduksi, atau sering diisi dengan judul film
PICTURE of QUALITY:
kualitas gambar di tentukan adanya pengoperasian alat yang akurat
(expert). Kriteria gambar bisa disebut bagus apabila memenuhi standard
operational prosedur salah satu diantaranya:
Adanya pengaturan focusing yang tepat.
Adanya pengaturan diagfrahma (f.) sesuai dengan cahaya yang ada.
Adanya penggunaan filter camera sesuai dengan kondisi out door atau in
door
Adanya penataan cahaya (lighting) yang tepat
Adanya penempatan/letak kamera yang benar
Package (PKG):
format berita TV yang hanya lead in-nya yang dibacakan oleh presenter,
tetapi isi berita merupakan paket terpisah, yang ditayangkan begitu presenter
selesai membaca lead in. Paket berita sudah dikemas jadi satu kesatuan yang
utuh dan serasi antara gambar, narasi, soundbite, dan bahkan grafis. Lazimnya
tubuh berita ditutup dengan narasi. Format ini dipilih jika data yang
diperoleh sudah lengkap, juga gambarnya dianggap cukup menarik dan dramatis.
Kalau dirasa penting, reporter dapat muncul dalam paket berita tersebut (stand
up) pada awal atau akhir berita. Durasi maksimal total sekitar 2 menit 30 detik.
Phone Record:
format berita TV yang direkam secara langsung dari lokasi
reporter meliput, tetapi penyiarannya dilakukan secara tunda (delay). Format
ini sebetulnya hampir sama dengan Live by Phone, hanya teknis penyiarannya
secara tunda. Format ini jarang digunakan, dan biasanya hanya digunakan jika
diperkirakan akan ada gangguan teknis saat berita dilaporkan secara langsung.
PRODUCER:
seseorang yang bertanggungjawab secara umum terhadap seluruh
pelaksanaan produksi. Produksi yang dimaksud biasanya berkaitan dengan produk
audio visual.
Namun secara umum, Jenis Produser terbagi dalam 4 kategori:
Producer who create
the content: para kreator dibalik program-program TV drama dan non-drama
(variety show, reality show, games, quiz, musik, magazine show,etc). Mereka
adalah orang-orang kreatif yang berada di departemen Produksi/Content Acara.
Producer who manage
administration and money: dikenal sebagai produser lapangan yang
profesional dalam manajemen administrasi (kontrak, proposal, jadwal, dsb) dan
finansial. Dibutuhkan talent kepemim-pinan yang kuat untuk Produser ini.
Producer who sell
programming and work on marketing: berada di bawah Departemen Programming
atau Marketing. Me-reka ini yang membangun dengan kreatif berbagai paket-paket
program TV agar laku dijual ke sponsor dan disukai publik.
Producer who produce
News and Sport: para Jurnalis Televisi yang mampu memproduksi berita-berita
atau feature yang akurat sesuai dengan filosofi dari jurnalistik yaitu aktual
dan faktual.
Tugas dan Tanggung
Jawab Produser
Merencanakan segala
sesuatu yang berkaitan dengan pengembangan program televisi (penelitian,
pengembangan ide, perencanaan anggaran, penyediaan fasilitas, dll)
Bertanggung jawab
terhadap produksi program televisi secara mtepat waktu.
Bertanggung
jawab kualitas program televisi.
PENULIS NASKAH:
orang yang memiliki ide membuat cerita dan dituangkan ke dalam naskah
untuk keperluan produksi TV, baik drama maupun news.
Tugas dan tanggungjawabnya menyusun naskah sesuai dengan ide-ide yang
disampaikan oleh produser dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan program
televisi.
Production Departement:
bagian yang menentukan batasan biaya dan menangani persiapan dan pelaksanaan
atas segala keperluan dalam sebuah produksi.
Production Assistant:
orang yang bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi dilapangan
selama proses produksi.
Production Manager:
orang yang bertanggung jawab atas detail produksi dari awal sampai produksi
itu selesai.
Production Unit:
terdiri dari sutradara, kru kamera, kru tata suara, bagian
listrik dan semua orang yang diperlukan dalam suatu produksi.
Prop Man:
orang yang bertugas untuk memastikan bahwa properti ada ditempat yang
seharusnya pada saat dibutuhkan untuk suatu produksi.
Rate
:
harga atau biaya
rata-rata
Reading – Rehearsal Talent:
pelatihan oleh
sutradara dan asistennya dalam mendalami tokoh yang akan diperankan oleh talent.
Reflection
Shot:
pengambilan
gambar pada cermin yang memperlihatkan subjek atau beyangannya.
Reflektor:
alat bantu tata
cahaya yang berguna untuk mengimbangi cahaya yang datang dari sisi lain.
Berbentuk lembaran tebal dilapisi pemantuk cahaya yang bersifat memendarkan
atau membiaskan cahaya
Retake:
pengulangan
pengambilan gambar karena terdapat kesalahan. Misal kontinuitas adegan
Rundown:
penjadwalan
shooting dengan cara mengelompokkan lokasi yang sama dan waktu yang berurutan
untuk melaksanakan shooting secara efisien
Research Departement:
bagian riset yang terdiri dari orang-orang yang menilai otentisitas
artikel, benda, kostum,
RACK FOCUS (selective focusing):
mengubah fokus lensa dari obyek di latar belakang ke obyek di latar
depan atau sebaliknya, untuk mengalihkan perhatian penonton dari satu obyek ke
obyek lainnya.
Reader:
format berita TV yang paling sederhana, hanya berupa lead in yang
dibaca presenter. Berita ini sama sekali tidak memiliki gambar ataupun grafik.
Hal ini dapat terjadi karena naskah berita dibuat begitu dekat dengan saat
deadline, dan tidak sempat dipadukan dengan gambar. Bisa juga, karena
perkembangan peristiwa baru sampai ke tangan redaksi, ketika siaran berita
sedang berlangsung. Maka perkembangan terbaru ini pun disisipkan di tengah
program siaran. Beritanya dapat berhubungan atau tidak berhubungan dengan
berita yang sedang ditayangkan. Reader biasanya sangat singkat. Durasi
maksimalnya 30 detik.
Sepia:
membuat tampilan
warna cenderung kuning kecoklatan atau soft colour.
Set
Contruction:
bangunan latar
belakang untuk keperluan pengambilan gambar.
Scene
:
adegan cerita
sebagai runtutuan alur peristiwa dalam sekenario
Script breakdown
:
penjabaran atau
pembahasan secara mendalam mengenai skenario by scene, secara detail
Script Breakdown Sheet:
lembaran bantu administrasi
produksi yang berisi informasi atau data lengkap kebutuhan scene sebagai
pembedahan adegan dalam sekenario secara detail sebelim dilakukan eksekusi
gambar
Scene
Name:
penamaan sebuah
scene dalam sekenario. Biasanya dihubungkan dengan kejadian dalam adegan
pengambilam gambar untuk mempermudah mengingat scene lebih lagi dalam proses
editing
Scene
No:
penamaan sebuah
scene dalam sekenatio. Biasanya dihubungkan dengan kejadian dalam adegan
pengambilan gambar untuk mempermudah pengingatan scene terutama dalam proses
editing
Set
Artistic:
konsep desain
tata ruang sebagai pendukung tempat pengambilan gambar adegan
Spesial Equipment:
perangkat dan
peranti khusus yang harus disediakan guna mendukung proses pengambiakn gambar
yang tidak memungkinkan bila hanya menggunakan peranti standar
Spesial
effect:
efek khusus yang
dikenakan pada hasil pengambiolan gambar untuk lebih menghidupkan adegan
Shot /
angle:
sudut
pengambilan gambar dari sebuah adegan.
Shooting
Days:
berkenaan dengan
hari keberapa proses pengambilan gambar dilakukan
Shooting
format:
berkenaan dengan
bahan baku yang akan dilguynakan dalam proses pengambilan gambar
Shot List:
rencana urutan
pemecahan adegan yang disesuaikan dengan secara rinci yang berguna untuk
mengetahui proporsi adegan yang disesuaikan dengan durasi pengambilan gambar
dan struktur tangga dramatik cerita.
Sinopsis:
penuturan cerita
secara literatur / gambaran agar penonton memahami secara sekilas bagaimana
film itu disajikan.
Skenario:
penutura secara
filmis, dengan penataan secara khuisus / draft akhir sebuah jalinan cerita yang
siap divisualisasikan menjadi sebuah karya film.
Slim
:
membuat tampilan
gambar terlihat meninggi.
Slow
Shutter:
menggerakan gambar
sehingga terlihat slow motion
Solarize:
menegaskan warna
sehingga kontrasnya begitu tampak
Sound:
suara / bunyian
lainnya untuk mendukung peristiwa
Sound
Effect:
efek suara yang
digunakan untuk mempertegas kejadian atau membantu menyampaikan
informasikajadian
Still
:
membuat gambar
diam
Still
Fotografi:
pencritaan
gambar diam dari sebnuah objak pandang oleh still kamera
Storyboard:
desain konsep sebuah karya audiovisual dalam hal ini film, yang masih
berbentuk sketsa gambar dengan intruksi sutradara, sebagai alat bantu tim
pelaksana produksi, terutama operator kamera, untuk mengeksekusi pengambilan
gambar.
Stretch;
kebalikan dari
slim, membuat tampilan gambar memipih horizontal
Sub
Plot:
bagian pendukung
cerita untuk mencapai hasil yang maksimal dalam menuju / memperkuat Plot utama
Theme / Tema
gagasan inti dari sebuah cerita.
Tilting
pergerakan kemera dari atas ke bawah atau sebaliknya
Top Angle
taknik pengambilan gambar secara tepat dari sudut atas subjek, seperti
peta.
Tracking
gerakan kamera maju atau mundur, biasanya dengan menggunakan alat
seperti dolly untuk menyangga tripod yang berjalan diatas rel.
Track
in
gerakan kamera maju
Track
out
gerakan kamera mundur
Transisi
Adegan
informasi perpindahan scene yang ditulis dengan huruf kapital diakhir
scene sebagai gambar kontinuitas adegan
Treatment
sketsa dari sebuah sekenario dan menjadi kerangka ceritanya.
Tripod
Alat penyangga kamera agar gambar lebih stabil
Tripod
transiton
pergerakan kamera on tripod dengan framing yang terbatas, tetapi
meliputi area yang luas, lebih luas dari framiong lensa, sehingga secara aktif
mencari kedudukan talent itu sendiri.
Two
Shot
pengambilan gambar dengan dua objek.