Halaman

Tampilkan postingan dengan label Teknik Pengolahan Audio Video. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknik Pengolahan Audio Video. Tampilkan semua postingan

PROSES PEMBUATAN VIDEO PENDEK

ALIR PROSES PRODUKSI VIDEO/FILM


 

A. Dasar pembuatan film

Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:

Temukan Ide Cerita

Kalau tak ada ide cerita, walaupun Anda punya kamera yang mahal dan bagus, film tak tercipta juga.  Untuk itulah, dalam proses produksi film, langkah pertama adalah temukan ide cerita Anda. Usahakan cerita dengan ide yang baru dan unik. Belum pernah ada sebelumnya.

Pengembangan ide meliputi; menentukan jenis cerita, genre (aliran) dan format maupun penulisan skenario video yang akan kita buat. Pembuat video harus kreatif dalam mengembangkan ide-ide nya. Berbagai cara dapat dilakukan untuk menggali ide-ide kreatif dalam pembuatan video. Ide bisa datang darimana saja, bisa dari membaca novel lalu muncul ide pembuatan vide, bisa juga ide dating dari kisah nyata yang pernah ada, dan ide-ide tersebut dapat dikembangkan menjadi sebuah video.

Ide sering muncul di kepala kita, terkadang, ide itu hanya sekedar lewat atau justru terus-menerus muncul hingga menganggu pikiran kita. Ide bisa muncul saat sedang melamun, saat berkendaraan, saat sedang membaca majalah, saat sedang menonton TV atau mendengarkan radio, mendengar cerita dari seorang teman, atau sedang berada di kamar. Semua ide yang ada di kepala kita tersebut dapat dikembangkan menjadi ide yang sangat kreatif untuk membuat video atau film. Bahkan mimpi yang benar benar kita alami tadi malam pada saat tidur dapat kita jadikan sebagai sebuah ide cerita dalam pembuatan video atau film – kita kembangkan apa yang kita alami pada mimpi malam tadi menjadi sebuah cerita yang menarik dan disajikan menjadi sebuah film yang kreatif dan berbeda dengan film-film orang lain.

Anda mungkin saja pernah menonton film “Saving Private Ryan” karya sutradara ternama Steven Spielberg, skenario ditulis oleh Robert Rodat dan dibintangi oleh Tom Hank. Film drama bertema perang ini diangkat dari kisah nyata yang benar-benar pernah terjadi di pantai Omaha saat invasi Normandia – Perancis pada Perang Dunia II tahun 1944. Film ini memenangkan lima Oscar, yakni Best Director, Best Cinematography, Best Sound, Best Film Editing, Best Effects, Sound Effects Editing.


Gambar 2. Film Saving Private Ryan dirilis tahun 1998

Penulisan Konsep

Setelah selesai melakukan penggalian ide, maka untuk selanjutnya yang harus kita lakukan adalah penulisan konsep, membuat ringkasan cerita dari video/film tersebut, lalu menuliskan urutan cerita yang detail, sehingga tidak ada adegan yang akan terlewatkan pada saat melakukan pengambilan gambar

Pembuatan Dokumen Shooting

Dokumen shoting terdiri dari beberapa hal antaralain; 1) Sinopsis, 2) Treatment 3) Story Board dan 4) Shooting Script

Sinopsis

Merupakan cerita singkat dari program yang akan kita kembangkan dari ide atau gagasan yang telah dirumuskan. Meskipun singkat akan tetapi sinopsis dibuat dengan tetap memperhatikan inti cerita dari sebuah video/film. Tidak hanya pada film dan video – sinopsis juga ada pada novel.

Dalam proses produksi video atau film sebuah sinopsis digunakan untuk menyampaikan cerita pada film/video secara singkat. Sinopsis biasanya dibuat dalam bentuk 2 atau 3 paragraf, diuraikan dalam beberapa kalimat yang sederhana dan jelas. Sinopsis yang baik dibuat tidak lebih dari satu halaman.

Apa tujuannya dibuat synopsis ?  Sinopsis pada video dibuat untuk mempermudah penangkapan pesan dari video yang dibuat.


Gambar 3. Film Dilan 1990

 

Film “Dilan” mungkin sudah tidak asing lagi bagi siswa SMK, film yang dirilis Januari 2018 yang disutradarai oleh: Pidi Baiq, Fajar Bustomi dan ditulis oleh Pidi Baiq. Memiliki synopsis seperti dibawah ini :

DILAN (SINOPSIS) :

Milea (Vanesha Prescilla) bertemu dengan Dilan (Iqbaal Ramadhan) di sebuah SMA di Bandung. Itu adalah tahun 1990, saat Milea pindah dari Jakarta ke Bandung. Perkenalan yang tidak biasa kemudian membawa Milea mulai mengenal keunikan Dilan lebih jauh. Dilan yang pintar, baik hati dan romantis… semua dengan caranya sendiri. Cara Dilan mendekati Milea tidak sama dengan teman-teman lelakinya yang lain, bahkan Beni, pacar Milea di Jakarta. Bahkan cara berbicara Dilan yang terdengar kaku, lambat laun justru membuat Milea kerap merindukannya jika sehari saja ia tak mendengar suara itu. Perjalanan hubungan mereka tak selalu mulus. Beni, gank motor, tawuran, Anhar, Kang Adi, semua mewarnai perjalanan itu. Dan Dilan… dengan caranya sendiri…selalu bisa membuat Milea percaya ia bisa tiba di tujuan dengan selamat. Tujuan dari perjalanan ini. Perjalanan mereka berdua. Katanya, dunia SMA adalah dunia paling indah. Dunia Milea dan Dilan satu tingkat lebih indah daripada itu.

Perhatikan synopsis film Dilan di atas, terlihat sangat singkat (hanya satu paragraph) dan mengggunakan kalimat-kalimat sederhana, akan tetapi sudah menggambarkan film tersebut secara singkat.

 

Treatment

Tahapan lain yang tidak kalah pentingnya dalam pembuatan dokumen pada saat pembuatan karya video atau film adalah pembuatan treatment. Sebelum naskah film ditulis terlebih dahulu dibuat treatment.

Treatment adalah hasil pengembangan dari synopsis, artinya SINOPSIS terlebih dahulu dibuat barulah kita bisa membuat TREATMENT. Dari cerita singkat yang ada pada synopsis maka kita mengembangkannya menjadi treatment dengan lebih rinci lagi yang menggambarkan adegan, lokasi, dan waktu serta nama pemain dengan perwatakannya.

Treatmen dapat menjadi salah satu indikator atau tolok ukur apakah film yang dibuat itu baik. Dengan kata lain – produksi video yang baik itu haruslah memiliki suatu treatment.

Bagaimanakah bentuk gambaran sebuah treatment pada pembuatan video ?  Treatment itu sendiri merupakan naskah scenario yang boleh dibilang sudah lengkap berisikan bagian-bagian penting dari setiap adegan. Treatment memberikan gambaran yang lebih detail dan tidak tematis pada video. Treatment memberikan gambaran deskriptif tentang alur cerita.  Treatment dimulai dari kronologi awal adegan sampai akhir cerita, tetapi pada treatment tidak diuraikan teknis-teknis pengambilan adegan yang akan dilakukan.

Pada dasarnya format baku sebuah treatment itu tidaklah ada, namun kebanyakan dibuat dalam bentuk seperti contoh dibawah ini;

Contoh Sinopsis : “PENGENDALIAN HAMA TERPADU”

Dua orang petani yaitu pak Ekes dan engkong Zul, sedang bekerja di ladangnya masing-masing yang bersebelahan. Semula hubungan mereka sangat baik, akan tetapi pada suatu saat mereka berselisih pendapat dan bertengkar tentang pengendalian hama.

Pada suatu hari pertengkaran mereka mencapai puncaknya dan dilerai oleh petugas Penyuluh Pertanian Lapangan atau PPL yang sedang lewat. Akhirnya kedua petani itu menyadari kekeliruannya dan saling meminta maaf dan berjanji akan bergabung dalam kelompok tani.

Pak Ekes dan engkong Zul diajak petugas PPL ke kantor desa dan diminta menjelaskan apa sebab mereka bertengkar. Setelah mengetahui masalahnya, kedua petani tersebut diberi naehat oleh pak Kades, agar untuk melakukan pengendalian hama sebaiknya mereka bertanya pada petugas PPL, jangan melakukan sendiri-sendiri. Pada kesempatan itu petugas PPL juga mengingatkan pentingnya pengendalian hama terpadu.

Selanjutnya dari synopsis diatas kita dapat mengembangkan menjadi sebuah treatment, seperti contoh dibawah ini;

Contoh Treatment : “PENGENDALIAN HAMA TERPADU”

Keesokan harinya sewaktu pak Ekes ke kandang, ia terkejut melihat keadaan kambing-kambingnya yang sakit dan segera memanggil mantri hewan, untuk diobati, setelah memberi obat mantri hewan mengatakan kambing-kambing pak Ekes sakit karena keracunan.

Diladang engkong Zul juga terkejut melihat hasil penyemprotannya kemaren, ternyata hama ulat masih banyak

Ketika pak Ekes dan engkong Zul bertemu di ladang, mereka saling menyalahkan tentang cara pengendalian hama yang berbeda.

Mereka bertengkar hebat dan hampir saja terjadi baku hantam jika tidak dilerai oleh petugas PPL yang sedang lewat, dan mereka diajak ke kantor desa oleh petugas PPL.

Setelah mendengar permasalahan yang menyebabkan mereka hampir berkelahi, pak Kades memberi nasehat agar mengikuti petunjuk yang diberikan oleh petugas PPL.

Mereka berdua menyadari kekeliruannya dan saling memaafkan, apalagi setelah petugas PPL mengingatkan pentingnya Pengendalian Hama terpadu atau PHT dan akan masuk dalam kelompok tani.


Riset

Ini tak kalah penting. Riset inilah yang akan membawa film ada mempunyai reputasi yang tinggi. Apalagi kalau Anda sedang ingin membuat film bergenre sejarah.  Riset ini bisa dilakukan dengan misalnya membaca referensi, buku-buku literatur yang mendukung film tersebut, atau bisa juga misalnya dengan melakukan wawancara kepada tokoh-tokoh atau ahli yang terkait dengan tema film yang sedang digarap.

Casting

Ini terkait dengan rekruitment tokoh. Proses seleksi dan pencarian tokoh berbakat yang akan memerankan film tersebut. Baik itu tokoh utama, maupun tokoh tambahan. Dalam beberapa adegan, mungkin akan terjadi adegan ekstrem seperti perkelahian atau adegan ekstrem lainya. Untuk itu diperlukan tokoh pengganti. Dalam proses inilah semua itu berlangsung.

Shooting

Proses ini adalah tahap pengambilan gambar. Dalam proses ini sang sutradara menjadi ujung tombak dalam mengarahkan kameramen melakukan kerja-kerjanya.  Memang, kameramen pasti punya cukup keahlian untuk mengambil gambar. Tapi, sang sutradaralah yang menentukan bagaimana sudut pandang pengambilan gambar, mana yang harus ditonjolkan dsb. Begitu juga, saat shooting ini, sang sutradara juga mengarahkan tokoh-tokoh atau pemeran film tersebut agar sesuai dengan skenario yang telah disusun sebelumnya.

Editing

Inilah tahap akhir proses produksi film. Saat pengambilan gambar mungkin terjadi kesalahan-kesalahan. Dalam tahap inilah Anda atau tim Anda bisa melakukan editing atas sebuah film. Editing ini sebenarnya adalah proses penggabungan adegan-adegan film yang telah diambil gambarnya sebelumnya. Menambah efek-efek dalam adegan yang terekam, atau mengurangi atau meng-cut adegan-adegan yang tidak atau kurang perlu. Nah, setelah selesai proses pengeditan saatnya film itu diedarkan ke publik.

Pada umumnya cara pembuatan film sama saja, tidak terlalu memusingkan. Mungkin yang akan menjadi tantangan adalah bagaimana mewujudkan step by step pembuatan film tersebut. Berikut adalah langkah-langkah dasar yang bisa Anda tapaki :

1. Buatlah Ide

Carilah ide yang menarik, yang sensasional dan tidak pasaran. Biasanya orang suka menonton film karena merasa ada bagian dari film itu yang dekat dengan dirinya. Carilah tema yang unik tetapi dekat dan familiar di hati masyarakat.

2. Buatlah sasaran ide kita

Setelah mendapatkan ide, kita tentukan film kita mau ditujukan untuk siapa? Mahasiswa? Pelajar? Anak-anak? Keluarga? Bila kita sudah menemukan segmen yang tepat, akan lebih mudah bagi kita untuk menentukan alur cerita.

3. Sinopsis film

Tak akan ada sebuah film yang bagus tanpa sinopsis. Bahkan, film dokumenter pun memerlukan sinopsis untuk narasi dan menggambarkan cerita apa yang akan diusung. Buatlah sinopsis yang ringkas, padat, jelas, langsung pada sasaran, konflik yang jelas dan ending yang mengejutkan.

4. Naskah Skenario

Bila film telah selesai, buatlah skenario. Anda bisa meminta orang lain untuk menulis, lalu Anda mengurusi hal lain atau Anda tulis sendiri skenario Anda. Setelah skenario jadi, mulailah membuat film.

5. Mulai membuat Film

Tentukan story board film kita, tentukan lokasi, cari view yang bagus untuk lokasi agar sesuai dengan tempat yang diinginkan dalam skenario. Tempat yang sesuai mendukung cerita.

6, Siapkan alat-alat teknis

Siapkan kru. Siapkan lampu, kamera, setting, property, kostum, piƱata make up, dan lain-lain sebagainya.

7. Tentukan budget

Setelah menentukan apa dan siapa yang kita inginkan, kita bisa memulai membuat budget atau anggaran film. Tetapi lebih baik budget sudah disiapkan sejak awal.

8. Syuting dan Editing

Setelah mendapatkan izin dan lain sebagainya, Anda bisa mulai syuting. Begitu selesai syuting, adegan-adegan film diedit berdasarkan urutan scene di dalam skenario.

9. Review dan Revisi

Review, lihat ulang hasil film yang sudah Anda buat. Lalu revisi bila ada bagian scene yang jelek, bisa Anda buang. Bila ada scene yang kurang, bisa Anda tambahkan yang baru.

10. Buat promosi

Siapkan media untuk promosi seperti spanduk, iklan, trailer, pamflet, poster dan lain-lain.

11. Masukkan dalam DVD

Setelah film Anda finish, Anda bisa masukkan dalam keeping DVD. Dan gandakan keping DVD itu untuk keperluan pribadi, distribusi atau promosi.

Itulah tadi langkah-langkah dasar dalam membuat film. Tentu saja pelaksanaannya tidak semudah teori, namun tidak ada salahnya mencoba dan terjun langsung. Dengan mengerjakan sesuatu yang menurut kita susah, lambat laun akan menjadi mudah.

 

10 LANGKAH MEMBUAT FILM PENDEK

1. Riset Awal!

Kita cari tahu dulu tentang latar belakang yang ingin kita buat film. Kalau serius, riset ini harusnya sangat detail, tetapi kalau mau sederhana, kita bisa saja browsing dulu di internet atau bertanya kepada teman atau orang yang sudah mengalaminya. Kita catat data-data yang kita dapat tadi.

2. Siapkan Peralatan

Perlengkapan yang diperlukan adalah handycam atau kamera video apa pun beserta baterai dan charger. Jangan lupa bawa juga mikrofon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan yang paling penting, kaset-kaset kosong (bawa cadangan ya).

3. Riset Lapangan

Waktu sampai di tempat tujuan, kita harus melakukan riset lebih dalam dari riset awal yang sudah kita lakukan di rumah. Cocokkan data yang didapat saat riset awal dengan keadaan di lapangan.

Bagaimana caranya? Ya jalan, ngobrol, dan nongkrong! Santai dan berusaha akrab dengan lingkungan yang akan kita filmkan.

4. Buat Alur Cerita Kasar

Tentukan siapa saja yang mau diangkat sebagai tokoh dalam film. Biasanya, dari hasil riset di lapangan, kita bisa mendapatkan sebuah ide yang lebih spesifik dan menarik untuk diangkat dari ide awal kita di rumah. Misalnya, “Keseharian hidup badut di Dufan”. Kemudian, buatlah alur cerita kasar dari ide tersebut. Misalnya, tugas-tugas si badut di Dufan dan tempat-tempat wajib yang harus didatangi si badut.

5. Buatlah Sinopsis

Cerita singkat tentang seperti apa film yang kita buat ini. Dari sinopsis kita bisa menentukan siapa saja yang harus kita wawancara, daftar pertanyaan untuk setiap wawancara, dan daftar gambar-gambar (footage) yang dibutuhkan di luar wawancara.

6. Syuting atau Pengambilan Gambar

Dari hasil riset, kita sudah tahu di mana saja dan kapan saja orang-orang yang ingin kita wawancara berada. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk pengambilan gambar. Yang pertama, datangi dan minta izin mereka untuk melakukan wawancara. Ingat, jangan sekali-kali merekam wawancara tanpa izin! Tidak etis dan bisa bikin mereka tidak suka.

Kedua, jangan lupa menggunakan mikrofon tambahan ketika melakukan wawancara, apalagi kalau kita berada di tengah keramaian. Ketiga, gunakan daftar pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan, tetapi jangan terlalu kaku, kita boleh bertanya hal-hal lain di luar daftar tersebut.

Keempat, buat suasana wawancara sesantai mungkin, bertanyalah seperti kita sedang mengobrol biasa. Sebab, keberadaan kamera video bisa membuat orang gugup, jaim, dan tidak bisa menjawab jujur.

Kelima, gunakan tripod bila wawancara berlangsung cukup lama dan tidak dilakukan sambil bergerak. Keenam, Selesaikan semua wawancara dari daftar orang yang sudah kita buat. Setelah itu rekam semua gambar yang sudah kita tulis dalam daftar footage kita. Kalau kita masih punya waktu dan kaset cadangan, kita boleh kok merekam gambar-gambar tambahan lain yang mungkin nanti bisa berguna saat tahap editing.

Ketujuh, setelah semua selesai direkam. Periksa lagi semua daftar yang kita punya. Baca lagi sinopsis awal kita. Apa semua sudah cukup. Jangan sampai ada yang terlupa.

7. Buat Alur Cerita Final

Sesuaikan hasil catatan dengan hasil wawancara yang sudah kita buat. Masih sesuaikah? Harus diubahkah? Ke arah mana harus dikembangkan?

Hal ini sangat mungkin terjadi karena hasil wawancara bisa banget menghasilkan data-data yang lebih banyak dan mungkin berbeda dari apa yang sudah kita siapkan sebelumnya. Enggak masalah kok. Perbaiki dan buat sinopsis baru yang bisa disusun dari hasil rekaman yang sudah kita tonton berulang kali.

Setelah selesai, barulah sinopsis final ini bisa jadi panduan untuk mulai mengedit.

8. Mengedit Film

Mulai capture hasil rekaman yang sudah kita pilih sebelumnya ke dalam komputer menggunakan program editing yang biasa kita pakai. Setelah itu susun film kita berdasarkan sinopsis final yang sudah kita buat sebelumnya.

Masukkan footage-footage yang kita sudah rekam. Buat alur semenarik mungkin, jangan terlalu banyak wawancara yang bisa membosankan. Idealnya, panjang film 8-12 menit.

9. Musik Latar atau “Soundtrack”

Tambahkan musik latar yang sesuai, jangan pakai musik orang sembarangan ya! Sebisa mungkin buat musik sendiri atau minta teman yang pandai membuat musik untuk membuatkan musik untuk film ini.

10. Terakhir, koreksi warna atau “color correction”

Masukkan opening title (pilih judul yang catchy dan bisa menggambarkan keseluruhan film), tambahkan credit title, mixing suara, wrap! Kemudian Burning Ke Perangkat DVD.

 







Cara Membuat Tulisan Berjalan / Running Text di Premiere

 Cara Membuat Tulisan Berjalan / Running Text di Premiere

 Bagaimana Membuat Tulisan Berjalan / Running Text Menggunakan Adobe Premiere

 

(1). Jalankan Adobe Premiere

(2). Klik New Project

 


 

(3). Tentukan nama projectnya dan lokasi tempat penyimpanan filenya, tentukan ukuran video,  contohnya saya mempergunakan standar 48kHz. lalu klik Ok

 



(4). Klik Menu File, Klik sub menu Import. lalu Anda pilih nama file video yang akan Sobat edit. Lalu Klik Open.

 


  

 5. Lalu Sobat drag file videonya ke tempat time line video 01

 



6. Lalu Sobat klik Menu Title, New Title, Lalu Pilih pilihan sbb.:

 -  Default Still = Tulisan Diam / Tidak Bergerak

-  Default Roll = Tulisan Bergerak secara Vertikal dari Bawah Ke Atas

-  Default Crawl = Tulisan Bergerak Dari Kiri ke Kanan atau Bergerak Dari Kanan ke Kiri

  


 

7. Lalu akan muncul jendela New Title, Klik Ok

  


8. Klik di area tempat sobat akan mengetikan teks / tulisan, Lalu ketikanlah tulisannya.

 


 

 9. Lalu Klik di Roll / Crawl Options 


  

10. Lalu Pilih Crawl Left, Jika Sobat ingin Tulisannya bergerak dari kanan kekiri, atau pilih Crawl Right, Jika Sobat ingin Tulisannya bergerak dari kiri ke kanan. Lalu Ceklislah Start Off Screen dan ceklist lagi End Off Screen, lalu Klik Tombol Ok

  


11. Lalu Sobat drag file Title 01 ke tempat time line video 02 


 

Selesai, Sobat tinggal menjalankan dengan dengan mengklik tombol Play/Stop Toggle



Cara Membuat Opening Video di adobe Premiere

 Cara Membuat Opening Video di adobe Premiere

Sekarang kami masuk ke proses pembuatan opening video nih. Namun sebelum mulai ke step pertama, ada baiknya kamu install Adobe Premiere terlebih dulu, karena aplikasi edit video yang satu ini bakal kamu gunakan dari awal sampai akhir proses pengeditan bumper.


 Step 1 – Mengunduh font




Mengunduh font Klik Disini

Hal pertama yang mesti kamu lakukan adalah mengunduh font gratis di internet. Untuk mengedit bumper video kali ini, kami menggunakan jenis font “Gloss & Bloom” untuk menghasilkan kesan tulisan yang ditulis tangan atau handwriting. Jika sudah, jangan lupa install ke dalam device kamu yah. 

 

Step 2 – Buat new project


Membuat new project (sumber: YouTube Marc Webster)

Cara membuat opening video berikutnya adalah dengan membuat new project di Adobe Premiere. Buatlah timeline edit video yang bakal menjadi tempat kerja kamu. Setelah itu pilihlah satu video yang akan kamu edit. Kamu bisa menggunakan footage pribadi ataupun mengunduh gambarnya di internet. Video inilah yang nantinya akan kamu gunakan sebagai intro. Karena bumper idealnya hanya berdurasi 5-15 detik, potonglah bagian video yang tidak kamu butuhkan. Jangan terlalu lama dan jangan terlalu sebentar pula durasinya.

Step 3 – Buat adjustment layer untuk teks



Membuat file teks (sumber: YouTube Marc Webster)

Selanjutnya buatlah new title, atur video setting-nya dengan lebar layar 1920 x 1080 pixel, untuk ‘Timebase’ ubah menjadi 23.976 fps, dan ubah pula ‘Pixel Aspect Ratio’ menjadi ‘Square Pixels (1.0). Di bagian ‘Name’, kamu dapat mengganti namanya menjadi “Title 01”. Jika semua pengaturannya sudah benar jangan lupa untuk klik ‘OK’.

Step 4 – Tulis judul video

Setelah kamu klik ‘OK’ akan muncul tab baru untuk mengedit segala hal yang berurusan dengan teks. Buatlah text box dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhanmu. Sebenarnya tidak ada ketentuan mengenai posisi tulisan, tapi kami di sini menggunakan rata tengah dengan cara mengeklik ikon center. 

Step 5 – Buat new transparent video

Cara membuat opening video yang berikutnya adalah dengan membuat new transparent video dengan pengaturan ukuran layar 1920×1080 pixels, ‘Timebase’ 23.976 fps, ‘Pixel Aspect Ratio’ menjadi ‘Square Pixels (1.0), dan klik ‘OK’. Setelah itu drag file ke dalam timeline dan letakkan di layer video nomor tiga. 



Memasukkan file teks (sumber: YouTube Marc Webster)

Pilih menu ‘Editing’ > ‘Effects’ > tulis “Write” di kolom pencarian efek > ‘Video Effects’ > ‘Generate’ > ‘Write-on’ > drag efek ke timeline video layer nomor tiga. Di ‘Effect Control’ untuk ‘Write-on’, ganti ‘Brush Size’ menjadi 33.0, ‘Store Length (secs) 5.0, dan ‘Brush Spacing (secs) 0,001. 



Mengatur anchor point (sumber: YouTube Marc Webster)

Nyalakan  toggle Animation untuk ‘Brush Position’ dan drag ikon anchor point ke ujung huruf “C” di kata “Canada”. Kemudian buat titik-titik anchor point sampai mengelilingi “Canada” tersebut. Tujuannya supaya ketika video dimainkan, tulisan “Canada” akan muncul seperti sedang ditulis dengan pena. 

Ternyata mudah banget bukan cara membuat opening video di Adobe Premiere? Kalau kamu sudah paham step-by-step-nya, sekarang saatnya untuk mengaplikasikan teknik tersebut ke karya dalam videomu, salah satunya adalah showreel. Selamat mencoba!

 



Menulis judul (sumber: YouTube Marc Webster)

Kemudian di dalam text box tulislah judul videomu, contohnya seperti “Canada” yang ditulis dengan huruf kapital. Ubah jenis hurufnya menjadi “Gloss & Bloom” seperti yang sudah kamu unduh di step pertama. Ubah ukuran, jarak antarhuruf, dan warna sesuai dengan kebutuhanmu. 

Jika sudah selesai, klik ikon close di pojok kiri atas tab teks, karena semua perubahannya sudah otomatis tersimpan. Kalau sudah selesai, drag file tulisan ke dalam timeline. Posisikan di layer video nomor dua alias di atas footage video yang sebelumnya sudah kamu masukkan di step kedua.



                                                                                                                                               

Menyisipkan Tulisan Pada Video Dengan Adobe Premiere

 Menyisipkan Tulisan Pada Video Dengan Adobe Premiere 

Adobe Premiere Pro merupakan sebuah Editing software advance yang biasa digunakan para Video Editor ketika melakukan Proses pengeditan dalam proses pembuatan sebuah video atau film. Dengan Adobe Premiere Pro kita tidak hanya bisa meemotong video dan menyusunnya, tetapi kita dimungkinkan menambahkan efek-efek yang membuat video yang kita edit tersebut menjadi sangat baik. Ya balik lagi tergantung dari konsep awal dan alur cerita video yang sudah ditentukan. Nah, dalam kesempatan ini saya akan share kepada teman-teman bagaimana cara menambahkan Tulisan pada Video dengan menggunakan Adobe Premiere Pro ini. Dalam tips dan trik ini, saya menggunakan Adobe Premiere Pro CC yang merupakan versi terbaru yang dikeluarkan Adobe setelah Adobe CS6.

 

Buatlah sebuah Dokumen Editing baru dengan Adobe Premiere Pro


 



  

Import Data video yang teman-teman miliki dengan mengklik menu File > Import



 

Kemudian data yang teman-teman import tadi akan muncul di bagian Project file di adobe premiere




Setelah itu, masukkan file video yang teman-teman import tadi ke Timeline agar bisa kita edit, dengan cara mendrag file video ke timeline.




kemudian untuk memulai membuat tulisan, klik menu Title > New Title > pilih Default Still...




kemudian akan keluar settingan seperti gambar di bawah ini, langsung saja klik OK.


 

Setelah terbuka window untuk menambahkan tulisan, teman-teman bisa menggunakan Type Tool kemudian klik 1 kali dan tulisan kata-kata sesuai keinginan teman-teman. setelah itu ada angka 3 itu untuk merubah foont, angka 4 untuk merubah ukuran huruf, dan juga jika sudah, klik saja tombol Close (X)




Setelah klik Close (X) maka pada Project file, akan muncul sebuah file baru bernama Title 01 yang merupakan file tulisan yang sudah teman-teman buat..


 

Sekali lagi, Drag file Title 01 ke dalam timeline agar nantinya bisa kita pindahkan ke dalam video dan kita edit sesuai keinginan.


dan akhirnya tulisan yang teman-teman buat akan muncul pada video yang teman-teman edit.

 

 


Menjernihkan Suara Dengan Adobe Audition

  

Menjernihkan Suara Dengan Adobe Audition

Sebelum kita mulai, siapkan hal-hal berikut ini.

1.       Komputer(pastinya), Adobe audition tidak membutuhkan komputer dengan spesifikasi yang benar-benar besar.

2.       Adobe Audition

Merekam Suara

Rekam dengan alat yang sederhana saja, seperti handphone atau microphone. Anda bisa merekamnya di mana saja, seperti di kamar, taman, atau bahkan di sekolah. Tidak perlu terburu-buru untuk merekam. Justru jika ada jeda sedikit pada rekaman anda, akan membantu kita nantinya untuk menjernihkan suara dari noise.

Selesai? Simpanlah di tempat yang aman dan mudah diingat.

Menjernihkan Suara

Buka Adobe Audition anda. Klik File > Open (atau ctrl + O) dan cari file hasil rekaman anda, atau seret dan taruh file suara anda ke jendela Audition.

 



Di contoh rekaman di atas, anda bisa melihat ada beberapa detik ‘hening’ pada rekaman suara, 1,5 detik sebelum dialog tersebut dimulai. Jadi, sebelum teman saya mulai bicara, kami biarkan rekorder kami merekam keheningan selama beberapa detik. Buat apa? Sebenarnya, kita bukan hanya sekedar merekam ‘keheningan’, melainkan merekam noise dan kebisingan yang ada pada lingkungan. luangkan waktu sejenak beberapa detik saja sebelum dialog/suara itu dimulai.

Noise atau kebisingan yang sudah kita rekam itu, akan sangat berguna nantinya.

Klik dan seret untuk memilih area yang akan diambil noise-nya. Saya pilih 1,5 detik awal suara tadi.

 



 



Bagian suara yang telah dipilih untuk diambil sampel noisenya

Lalu buka menu Effects > Noise reduction / restoration > Capture noise print. Ini akan mengambil sampel noise yang kita pilih tadi.

Masih di jendela editor, pilih bagian mana pada suara anda yang ingin dijernihkan. Kalau saya, pilih semuanya. Tekan ctrl + A.

 


Lalu buka lagi menu Effects > Noise reduction / restoration > Noise reduction (process) .

 


Lalu klik “Apply”. Dan coba play rekaman anda dengan menekan tombol spasi.

Tada! Noise dan bising pada suara anda telah lenyap!

Selesai? Belum. Masih ada cara selanjutnya untuk memperbagus kualitas rekaman suara anda.

Di bagian “effects rack”, klik tombol yang ditunjuk pada gambar ini,

 



Klik tombol tersebut > Filter and EQ > Parametric Equalizer…

Muncul jendela baru untuk mengatur Parametric Equalizer.

 



Nah, di jendela ini, anda bisa mengatur equalizer untuk memperbagus rekaman suara anda. Kalau anda bingung dengan setting manualnya, Parametric Equalizer menyediakan preset untuk jenis rekaman anda. Ada preset untuk gitar akustik, Radio, sampai yang sekadar pengoptimal vokal.

Karena jenis rekaman saya adalah vokal, saya pilih “Vocal Enhancer”,

 



Secara otomatis preset tersebut akan mengatur setting Parametric Equalizer sesuai dengan preset yang anda pilih.

Tutup jendela equalizer, klik apply pada Effects rack

 



Cobalah tes mainkan suaranya. Masih kurang puas? Anda bisa mengutak-atik Equalizer-nya secara manual. Dan masih banyak efek lagi yang bisa dicoba.

Mengekspor file

Selesai menghilangkan noise dan mengoptimalkan suara, saatnya diekspor menjadi file suara yang baru.

Buka menu File > Export > File…

 



Di sini anda bisa menentukan di mana file akan disimpan, memberi nama pada file, dan memilih format file suara anda. Anda bisa ikuti setting yang saya tentukan, atau utak-atik sendiri. Lalu klik OK.

 

Menambah efek transisi pada adobe premiere

 Cara Menambahkan Transisi di Dalam Adobe Premiere Pro

Adobe Premiere Pro adalah program pengeditan video yang dikembangkan oleh Adobe Systems dan tersedia untuk platform Mac dan Windows. Perangkat lunak yang satu ini akan memfasilitasi Anda untuk mengedit video yang diunggah atau diunduh dalam berbagai cara, termasuk koreksi warna (color grading), memotong dan mengatur klip video, menambahkan efek visual, menambahkan trek audio yang terpisah, dan mengubah fail video ke dalam format yang berbeda. Anda juga bisa menyelipkan beragam efek sebagai transisi di antara klip video yang berdekatan secara kronologis. Panduan pada artikel ini akan menunjukkan cara memilih dan mengaplikasikan transisi di dalam Adobe Premiere Pro CS5.

Langkah

 



Pilih panel "Effects" di sudut kiri bawah antarmuka.



Buka folder "Video Transitions".




Pilih folder jenis transisi yang ingin Anda gunakan. Angka dan jenis transisi tergantung pada versi Premiere Pro Anda. Transisi yang umum antara lain dissolve, 3D motion, dan slide. Setiap folder berisi transisi yang secara statistik mirip, tetapi menawarkan efek yang sedikit berbeda.



Klik-dan-tahan pada transisi yang Anda pilih, lalu seret ke atas panel klip video.



Jatuhkan transisi ke posisinya pada bilah klip video. Transisi bisa diletakkan di antara dua klip yang tumpang tindih serta yang berada di awal dan akhir setiap klip.



Klik-dan-seret ujung kiri dan kanan transisi untuk memperpendek atau memperpanjangnya. Setiap transisi memiliki panjang waktu baku yang bisa Anda ubah dengan cara tersebut.

Saat klip video diputar kembali, transisi kemungkinan akan patah-patah dan tersentak-sentak, tergantung sebanyak apa Anda memperpendek atau memperpanjang efeknya. Panjang efek ditandai oleh bilah merah di bagian atas panel klip video. Tinggal tekan saja tuts "Return" pada Mac atau "Enter" pada Windows untuk melihat pratinjau video yang akan di-render. Dengan pratinjau ini, Anda bisa melihat apakah transisi video sudah tampak halus atau belum.

 

Merubah Efek Suara menggunakan Adobe Audition CS6

 Cara Merubah Efek Suara dengan Menggunakan Adobe Audition CS6

1. Buka aplikasi adobe audition dan pilih lagu yang akan di edit/dirubah suaranya. Lalu pilih menu Effect  > Time and Pitch > Stretch and Pitch

 




2. Lalu pilih Rise Pitch untuk merubah suara menjadi suara perempuan.




3. Jika ingin merubah suaranya, pada menu Effect - Stretch and Pitch klik menu Presets, lalu pilih suara yang anda inginkan.



 

Proses Tahapan Dalam Pengerjaan Editing Video


Proses Tahapan Dalam Pengerjaan Editing Video
Ilmu Gratis Gan - Proses editing adalah salah satu elemen penting di dalam sinematografi dan tidak dapat dipisahkan dari dunia broadcasting. Namun apa sebenarnya video editing itu? Video editing adalah suatu proses memilih atau menyunting gambar dari hasil shooting dengan cara memotong gambar ke gambar (cut to cut) atau dengan menggabungkan gambar-gambar dengan menyisipkan sebuah transisi.


Dan sekarang saya akan membahas tentang proses bagaimana tahapan dalam meng-edit video atau tahapan yang akan di lakukan oleh editor profesonal, simak gan :

Sebelum masuk ke pembahasan, jika kalian ingin belajar tentang Editing Video menggunakan Adobe Premiere kalian bisa klik link di bawah ini.



Capturing


Proses merekam video dari format analog ke digital atau dari kaset menjadi file video dalam komputer. Ruang yang harus disediakan untuk menyimpan file video sangat besar maka kurang lebih sediakan kurang lebih 80-100gb untuk penyimpanan file video.

Drafting


Dalam hal drafting juga dilakukan untuk menggolongkan/mengelompokkan jenis file yang berbeda beda. Pembuatan bin/folder dalam storyboard yang terdiri dari AUDIO, VIDEO, TITLE, GAMBAR dapat memudahkan pencarian file secara efisien serta mengurangi kebingungan kita dalam mencari file dalam project editing. 



Hard Cutting & Soft Cutting


Proses Hard Cutting pemotongan klip video yang digunakan untuk memilih video mana yang layak untuk di potong dan digunakan untuk di edit yang bersifat umum. Video yang sudah dipotong secara benar dalam proses ini harus dipisahkan dan dipindah ke track berikutnya untuk menghindari tercampurnya klip yang salah dan benar.

Proses Soft Cutting pemotongan clip berikutnya yang lebih halus dan bersifat khusus. Clip yang sudah dipotong tersebut ditempatkan sendiri ke track berikutnya untuk menghidari tercampurnya klip dari proses pemotongan hard cutting.

Linking 


Proses penyambungan clip by clip, scene by scene, sequence by sequence dari hasil pemotongan secara soft cutting. Setelah melakukan proses ini, pindahkan clip dari hasil yang tidak terpakai menuju ke sequence baru bila ada video yang dapat digunakan lagi untuk proses editing. Clip yang telah diseleksi bisa kita sambung otomatis dengan Ripple Delete

Superimposing 


Pemberian title, logo, atau symbol pada klip video untuk memberikan informasi tertulis yang lebih jelas pada penonton. Pemilihan title harus berdasarkan pada kejelasan, kesesuaian, kerapian dan dapat dibaca jelas selama 3 detik. 

Effects 


Proses pengaplikasian efek ke klip video yang digunakan untuk mendukung berjalannya proses editing. Pemilihan effects yang terlalu berlebihan dapat memperlambat proses kinerja editing apabila efek tersebut belum di render. 

Sound Illustrations 


Pemberian irama musik atau back sound ke klip video agar video tersebut lebih hidup dan mempunyai arti dalam penyajiannya. Pemilihan back sound harus disesuaikan dengan suasana klip video yang akan di edit, karena kita sebagai editor harus membangkitkan mood/suasana hati penonton melalui proses ini. 

Dubbing


Pemberian narasi yang dilakukan oleh narator untuk memperjelas maksud video yang akan ditampilkan kepada penonton. Penyusunan materi narasi bisa dilakukan oleh narator dengan melihat hasil sementara project video lalu disusun bersamaan dengan proses penyusunan editing. 

Final touch 


Proses pengecekan atau finishing akhir hasil project yang terdiri dari beberapa klip yang tersusun dengan rapi dan tanpa satu frame pun ada blank spot. Dalam proses ini setiap editor mempunyai ciri khas dalam mengelola beberapa klip dari awal hingga selesai dengan melakukan sentuhan akhir yang sangat berkesan kepada pemirsa. 

Review 


Proses melihat hasil video yang telah di edit pada beberapa orang yang terlibat dalam proses pra, produksi, dan pasca produksi. Dengan dilakukannya review ini diharapkan segala masukkan, kritik dan saran bisa memperbaiki dan menyempurnakan video ini sebelum disiarkan pada pemirsa.


DMCA.com Protection Status
Disclaimer Privacy Policy